Latar Belakang
Sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang wanita yang berkulit hitam bernama Ummu Mahjan yang biasanya membersihkan masjid. Suatu ketika Rasulullah SAW merasa kehilangan dia, lantas beliau bertanya tentangnya. Para sahabat lalu berkata, “Dia telah wafat.” Rasulullah SAW bersabda, “Mengapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepadaku?” Abu Hurairah berkata, “Seolah-olah mereka menganggap bahwa kematian Ummu Mahjan itu adalah hal yang sepele.” Rasulullah SAW bersabda, “Tunjukkan kepadaku di mana kuburnya!” Maka mereka menunjukkan kuburnya kepada Rasulullah SAW. kemudian beliau menyalatkannya, lalu bersabda: “Sesungguhnya kubur ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya dan Allah meneranginya bagi mereka karena aku telah menyalatkannya.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya aku melihat wanita itu berada di surga karena amalnya memunguti kotoran dari masjid” (HR. Thabrani)
Kehadiran sebuah masjid atau musholla ibarat sebuah Oase yang menyejukan bagi setiap hamba yang ingin lebih khusyu beribadah. Tidak hanya dijadikan sebagai tempat berkhalwat dengan Tuhan, tetapi juga berperan sebagai sarana ukhuwah dan pusat segala aktivitas dengan tujuan menegakan Amar ma’ruf nahi munkar. Namun banyak yang tak menyadari bahwa ada amalan lain yang tak kalah istimewanya selain beribadah di dalam masjid. Yaitu, ikut menjaga kebersihan dan kerapiannya. Dengan kata lain, membersihkan masjid sama artinya dengan memuliakan Allah SWT. Mungkin terdengar sepele tapi Rasullulah SAW sendiri membenarkan bahwa ada amalan kecil yang derajatnya membuka pintu surga bagi hamba yang melakukanya. Seperti kisah Ummu Mahjan di atas, Ummu Mahjan menginspirasi kaum muslimin bahwa tidak boleh menganggap sepele suatu amal walaupun terlihat kecil. Karena dengan kebaikan yang dilakukannya, Ummu Mahjan mendapat perhatian dari Rasulullah SAW hingga ia wafat.